a.
Rangkaian Pengendali
Dengan
kemajuan dibidang teknologi yang sangat canggih sekarang ini, rangkaian
pengendali mempuntai peranan yang sangat penting. Peranan sistem pengendali
otomatis sangat diperlukan di era digital saat ini, dimana segala sesuatu dapat
dikendalikan dari jarak jauh. Misalnya sistem pengendali pesawat luar angkasa,
kendali otomatis pesawat terbang, peluru kendali, mobil tanpa sopir, juga
mesin-mesin produksi dalam bidang industri, peralatan rumah tangga, pengatur
lalu lintas, dan lain sebagainya.
Sebuah
rangkaian pengendali terdiri dari sensor dan tranduser. Sensor dan tranduser
merupakan peralatan atau komponen yang mempunyai peranan penting dalam sebuah
sistem pengaturan otomatis. Ketepatan dan kesesuaian dalam memilih sebuah
sensor akan sangat menentukan kinerjadari sistem pengaturan secara otomatis.
1.
Sensor
Sensor
adalah suatu peralatan yang berfunsi untuk mendeteksi gejala-gejala atau
sinyal-sinyak yang berasal dari perubahan suatu energi seperti energi listrik,
energi fisika, energi kimia, energi biologi, energi mekanis dan sebagainya.
Contohnya antara lain kamera sebagai sensor penglihatan, telinga sebagai sensor
pendengaran, kulit sebagai sensor peraba, LDR (light dependent resistor)
sebagai sensor cahaya dan lainnya. Sensor sering digunakan untuk pendeteksian
pada saat melakukan pengukuran dan pengendalian.
Gambar Macam-macam Sensor |
Beberapa
sensor yang banyak digunakan dalam sistem rangkaian elektronika antara lain
sensor cahaya, sensor suhu dan sensor tekanan.
a.
Sensor cahaya
Sensor
cahaya adalah sensor yang cara kerjanya yaitu mengubah cahaya menjadi besaran
listrik. Sensor cahaya terdiri dari fotovoltaik dan fotokonduktif.
-
Fotovoltaik atau sel solar adalah alat sensor
sinar yang mengubah energi sinar langsung menjadi energi listrik. Sel
fotovoltaik adalah jenis tranduser sinar/cahaya.
-
Fotokonduktif adalah alat sensor sinar yang
mempengaruhi perubahan tahanan pada sensor tersebut. Energi yang jatuh pada sel
fotokonduktif menyebabkan perubahan tahanan sel. Apabila permukaan alat ini
gelap maka tahanan alat menjadi tinggi. Ketika menyala dengan terang tahanan
turun pada tingkat nilai terendah.
b.
Sensor suhu
Ada
empat jenis utama sensor suhu yang biasa digunaka yaitu thermocouple, detector
suhu, thermistor dan sensor suhu rangkaian terpadu (IC).
-
Thermocouple pada prinsipnya terdiri dari spasang
penghantar yang berbeda disambung las dilebur salah satu sisinya sehungga
menyatu. Dan sisi yang lain dibiarkan terbuka dengan jarak tertentu.
-
Detector suhu konsep utama yang mendasari
pengukuran suhu dengan detector suhu tahanan (Resistance Temperatur Detector-
RTD) adalah tahanan listrik dari logam yang bervariasi dengan suhu. Bahan yang
digunakan untuk detector suhu adalah platina.
-
Thermistor adalah resistor yang peka terhadap
panas yang biasanya mempunyai koefisien suhu yang negatif. Karena suhu
meningkat tahanan turun dan sebaliknya jika suhu turun maka tahanan naik.
Thermistor sangat peka terhadap perubahan tahanan oleh karena itu mampu
mendeteksi perubahan kecil di dalam suhu.
-
Sensor suhu rangkaian terpadu, sensor suhu dengan
IC ini menggunakan chips silikon untuk elemen sensor.
c.
Sensor tekanan
Prinsip
kerja sensor tekanan adalah mengubah tegangan mekanis menjadi sinyal listrik.
Ukuran tegangan didasarkan pada prinsip bahwa tahanan penghantar berubah dengan
panjang dan luas penampang. Daya yang diberikan pada kawat menyebabkan kawat
bengkok, sehingga ukuran kawat berubah dan akan mengubah tahanannya.
2.
Tranduser
Tranduser
berasal dari bahasa latin “tranducere” yang berarti mengubah, sehingga
tranduser dapat dideefinisikan sebagai suatu piranti yang dapat mengubah suatu
energi ke bentuk energi lainnya untuk berbagai tujuan termasuk pengubahan
ukuran atau informasi ( misalnya sensor tekanan). Tranduser bisa berupa
peralatan listrik, elektronik, elektromekanik, elektromagnetik, fotonik atau
fotovoltaik.
Dalam
pengertian yang lebih luas, tranduser kadang-kadang juga didefinisikan sebagai
suatu peralatan yang mengubah suatu bentuk sinyal menjadi bentuk sinyal
lainnya. Contoh yang umum adalah pengeras suara (audio speaker), yang mengubah
beragam voltase listrik yang berupa musik atau pidato menjadi vibrasi mekanis.
Contoh lain adalah mikrofon yang mengubah suara, bunyi atau energi akustik
menjadi sinyal atau energi listrik.
Tranduser bisa berupa peralatan listrik,
elektronik, elektromekanik, elektromagnetik, fotonik atau fotovoltaik. Dalam pengertian
yang lebih luas, tranduser kadang-kadang juga didefinisikan sebagai suatu
peralatan yang mengubah suatu bentuk sinyal menjadi bentuk sinyal lainnya.
Contoh yang umum adalah pengeras suara (audio amplifier), yang mengubah beragam
voltase listrik yang berupa musik atau pidato menjadi getaran mekanik. Contoh
lainnya adalah mikrofon, yang mengubah suara kita, bunyi atau energi akustik
menjadi sinyal atau energi listrik.
Bagian
masukan tranduser disebut sensor karena bagian ini dapat mengindra suatu kuantitas
fisik tertentu dan mengubahnya menjadi bentuk energi lain. Dari sisi pola
aktifnya tranduser dibagi menjadi 2 yaitu:
a.
Tranduser pasif, yaitu tranduser yang dapat
bekerja bila mendapat tambahan energi dari luar. Contoh tranduser pasif adalah thermistor.
Untuk mengubah energi panas menjadi energi listrik yaitu tegangan listrik, maka
thermistor harus dialiri listrik. Ketika hambatan thermistor berubah karena
penngaruh panas, maka tegangan listrik dari thermistor juga berubah.
b.
Tranduser aktif, yaitu tranduser yang bekerja
tanpa tambahan energi dari luar, tetapi menggunakan energi yang akan diubah itu
sendiri. Adapun contoh dari tranduser aktif adalah thermokopel. Ketika menerima
panas, thermokopel langsung mennghasilkan tegangan listrik tanpa membutuhkan
energi dari luar.
Soal latihan
1.
Jelaskan pengertian dari sensor dan tranduser!
2.
Sebutkan macam-macam sensor!
3.
Sebutkan macam-macam tranduser!
4.
Jelaskan macam-macam sensor suhu!
5.
Jelaskan cara kerja sensor cahaya!
b.
MEMANIPULASI DAN MEMBUAT
PRODUK SISTEM PENGENDALI ELEKTRONIKA
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Anggota
Kelompok
1.
2.
3.
4.
1.
Tujuan Pembelajaran
Setelah
melaksanakan kegiatan proyek ini, peserta didik mampu membuat desain rangkaian
listrik flip flop 4 lampu dengan pengendali/saklar transistor
2.
Alat dan Bahan
-
Kertas - spidol
-
Pensil - penghapus
-
Penggaris
3.
Sumber Belajar
-
Modul pemblajaran prakarya
-
Buku paket prakarya
4.
Langkah Kerja
-
Membuat rancangan rangkaian flip flop 4 lampu
dengan pengendali transistor.
-
Menggambar rancangan rangkaian flip flop 4 lampu
dengan pengendali transistor pada kertas.
-
Gambarkan diagram pengawatannya
-
Tuliskan kebutuhan komponen untuk rangkaian lampu
flip flop tersebut.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Anggota
Kelompok
1.
2.
3.
4.
5.
Tujuan Pembelajaran
Setelah
melaksanakan kegiatan projek ini, peserta didik mampu membuat rangkaian listrik
flip flop 4 lampu dengan pengendali/saklar transistor
6.
Alat dan Bahan
Alat
:
-
Solder
-
Atraktor
-
Tang potong
Bahan :
-
Transistor
-
LED
-
Resisor
-
Elektrolit kondensator
-
Baterai
-
Tinol/timah patri
-
Kabel
7.
Sumber Belajar
-
Modul pemblajaran prakarya
-
Buku paket prakarya
8.
Langkah Kerja
-
Pelajari kembali rancangan rangkaian flip flop 4 lampu
dengan pengendali transistor yang telah dibuat.
-
Persiapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk
membuat rangkaian flip flop 4 lampu dengan pengendali transistor.
-
Rakitlah sesuai dengan rencana yang dibuat.
-
Pastikan keselamatan kerja pada saat praktik.
-
Setelah selesai merakit, ujilah hasil praktik
dengan monitoring dari guru mapel.
Komentar
Posting Komentar