KLASIFIKASI
SAYURAN
A.
Berdasarkan
bagian tanaman yang dimakan
1.
Sayuran daun (leaf vegetables)
Sayuran daun
maksudnya adalah sayuran berbentuk daun. Dalam mengidentifikasi sayuran, kita
sering kebingungan dalam klasifikasinya, apakah sebuah tanaman tergolong
sayuran atau buah-buahan. Namun untuk jenis sayuran daun ini nampaknya yang
paling mudah terklasifikasi, sebab memang sayuran ini banyak sekali dikonsumsi
oleh masyarakat dan nyata wujud dan nilainya memang digunakan untuk sayuran. Beberapa
sayuran daun yang terkenal antara lain: sawi, kubis, kangkung, selada, dan
genjer. Semua sayuran itu tentu anda mengenalnya, bahkan hampir tiap hari
memakannya, bukan? Rata-rata sayuran daun ini warnanya hijau. Tapi tidak
menutup kemungkinan juga ada warna lain: seperti Bayam Merah dan Kubis Ungu.
2.
Sayuran batang (stem vegetables)
Sayuran batang adalah sayuran yang
memanfaatkan batang pada tanaman sayuran tersebut. Merupakan bagian dari
tanaman sayur yang tersusun dari buku dan ruas, buku ialah tempat menempelnya
daun-daunan. Budidaya tanaman sayuran batang lebih mudah, karena tidak
memerlukan perawatan yang memakan waktu.Sering ditemukan pada tanaman yang
memilki batang panjang seperti bambu muda (Rebung), kecambah, dan lainnya.
3.
Sayuran
akar (root vegetables)
Sayuran akar adalah sayuran yang memanfaatkan
akar pada tanaman sayuran tersebut. Merupakan bagian tanaman sayur yang terletak
di dalam tanah, tidak beruas, dan tidak berbuku. Budidaya tanaman sayur akar
susah-susah mudah, karena membutuhkan pekarangan atau kebun yang luas dan jarak
antara tanaman satu dengan lainnya harus teratur atau sama. Sering ditemukan
pada tanaman merambat seperti kentang, lobak, dan wortel.
4.
Sayuran polong (legum
vegetable)
Sayuran polong adalah sayuran yang
memanfaatkan polongnya, namun ada juga yang memanfaatkan kulitnya juga seperti
kacang panjang, buncis, dan kedelai.
5.
Sayuran
bunga (flower vegetables)
Sayuran Bunga yaitu jenis
sayuran yang
dimanfaatkan bunganya. Jenis sayuran ini tidak begitu populer
dibandingkan sayuran daun atau buah misalnya. Namun bunga mulai populer dimasak
jadi menu usaha kuliner karena memang ternyata banyak bunga dari tanaman yang
bisa dimakan. Sebutlah beberapa yang tergolong sayuran bunga adalah Kecombrang,
Bunga Turi, dan Bunga Pepaya. Rasa
ketiga sayuran itu amat lezat. Meski banyak pula yang enggan memakannya. Bunga
dari pohon pisang yang disebut jantung misalnya, juga banyak dimasak lodeh.
6.
Sayuran
buah (fruit vegetables)
Sayuran buah adalah sayuran yang
memanfaatkan buah pada tanaman sayuran tersebut. Merupakan bagian tanaman sayur
yang dihasilkan berkat penyerbukan dan pembuahan yang terjadi pada bunga.
Budidaya tanaman sayur buah sangat mudah, karena tidak memerlukan perkarangan
yang luas dan dapat ditanam di sekitar rumah. Namun sayuran buah memerlukan
perawatan, karna mudah terserang hama dan penyakit. Sering ditemukan pada
tanaman sayur yang menghasilkan buah seperti cabai, tomat, dan labu siam.
7.
Sayuran umbi batang (stem/ shoot vegetable)
Umbi batang (bahasa Latin: tuber cauligenum) merupakan umbi yang
terbentuk dari batang atau struktur modifikasi batang, seperti geragih (stolo)
atau rimpang (rhizoma). Umbi batang mampu memunculkan tunas maupun akar,
sehingga kerap kali dijadikan bahan perbanyakan vegetatif oleh manusia. Umbi
batang dihasilkan oleh beberapa spesies Solanaceae (yang paling dikenal adalah
umbi kentang) dan Asteraceae (seperti umbi dahlia dan topinambur). Rimpang
jahe-jahean (Zingiberaceae) sering dianggap oleh awam sebagai "umbi"
atau "akar".
8.
Sayuran umbi lapis (bulb vegetables)
Umbi lapis (bulbus) merupakan sejenis
umbi yang terbentuk dari tumpukan (pangkal) daun yang tersusun rapat dalam
format roset. Umbi lapis dipandang berbeda dari umbi yang lainnya karena tidak
mengakumulasi karbohidrat dalam bentuk polisakarida. Pembesaran terjadi karena
berkumpulnya cairan di sel-selnya. Umbi jenis ini dibentuk oleh beberapa
suku-suku monokotil seperti Amaryllidaceae (arti luas, termasuk kelompok
bawang-bawangan) dan Liliaceae. Umbi
lapis memiliki bagian pangkal yang agak keras yang disebut cakram (discus).
Cakram ini sebnearnya adalah batang. Dari cakram akan tumbuh lapisan-lapisan
daun yang tebal, lunak, dan berair. Karena tebal dan berlapis inilah terbentuk
struktur yang membengkak sehingga disebut "umbi". Apabila lapisan-lapisan
ini besar dan saling menutupi ia disebut tunica, dan apabila lapisan-lapisan
ini kecil dan hanya saling menyirap disebut squama (sisik).
9.
Sayuran jamur (mushroom)
Sayuran jamur secara ilmiah bukanlah tumbuhan, tetapi bagian
cendawan dapat dimakan sehingga digolongkan sebagai sayuran. Sayuran jamur yang
baik adalah yang masih muda, bersih dan tidak ada bagian yang rusak terkena
hama atau busuk. Contohnya jamur merang, jamur kancing, jamur tiram dan jamur
kuping.
B.
Berdasarkan
pigmen yang dikandung
Warna sayur-sayuran yang berbeda disebabkan oleh kandungan zat
warna di dalamnya. Zat warna ini disebut pigmen. Pigmen terdiri dari klorofil,
karotenoid, dan beberapa grup flavonoid yang terdiri dari antosianin,
antoksantin dan tanin.
1. Klorofil
Sayur-sayuran terutama yang berwarna hijau mengandung banyak
klorofil. Klorofil terdapat di dalam suatu organ sel yang disebut kloroplas. Di
dalam tanaman, klorofil terdapat dalam bentuk ikatan kompleks dengan molekul
protein dan lemak. Kandungan klorofil total dalam bahan dinyatakan sebagai
jumlah klorofil a dan b.
Setelah panen, klorofil akan
mengalami degradasi. Hal ini
mengakibatkan warna sayuran hijau berubah menjadi kuning. Oleh karena itu,
sebagai penentu kesegaran sayuran, warna hijau tersebut sering digunakan
sebagai tanda atau indeks kesegaran. Meskipun warna hijau dalam sayuran dapat
digunakan sebagai indeks kesegaran tetapi tidak berlaku untuk semua jenis
sayuran, misalnya wortel, tomat, dan kentang. Pada waktu dipanen kentang
seharusnya tidak mengandung klorofil. Tetapi bila kentang disimpan di dalam
ruangan yang banyak menerima
sinar, maka klorofil akan terbentuk dan warna kentang menjadi hijau. Warna
klorofil tersebut mungkin tidak berbahaya, tetapi biasanya kentang yang
berwarna hijau dianggap beracun yang dikenal dengan solanin.
2. Karotenoid
Karotenoid adalah kelompok senyawa
yang tersusun dari unit isoprene atau turunannya. Pada dasarnya ada dua jenis
karotenoid yaitu karoten (tanpa atom oksigen dalam molekulnya) yang berwarna
oranye yang terdapat pada wortel dan xantofil (mempunyai atom oksigen dalam
molekulnya) berwarna kuning dan sering terdapat pada jagung. Selain itu
terdapat pula likopen yang berwarna merah misalnya pada tomat serta krosetin
berwarna kuning oranye terdapat pada kunyit.
Daun-daunan pada umumnya mempunyai
susunan karotenoid yang sama yaitu mengandung karoten dan xantofil, tetapi
tidak mengandung likopen. Setelah panen, karotenoid menjadi lebih penting
dibandingkan klorofil. Sintesa karotenoid tidak terjadi setelah panen seperti
halnya antosianin, malahan setelah panen terjadi penurunan kandungan
karotenoid.
Kandungan karotenoid di dalam sayuran
terkait erat dengan kandungan vitamin A di dalamnya. Sebagai contoh beta
karoten yang banyak terdapat pada wortel dan labu kuning adalah prekursor
vitamin A (provitamin A) yang penting, karena setiap molekul beta karoten di
dalam tubuh manusia dapat dibentuk menjadi dua molekul vitamin A.
Karotenoid di dalam tanaman terdapat
di dalam kromoplas atau kadang-kadang terdapat bersama-sama di dalam kloroplas.
Karotenoid sangat peka terhadap oksidasi. Oksidasi karotenoid akan menyebabkan
perubahan warna dan penurunan aktivitas vitamin A.
3. Flavonoid
Flavonoid adalah pigmen yang berwarna
merah, kuning, biru dan ungu. Flavonoid terdiri dari antosianin, antoksantin,
dan tanin.
a. Anthosianin
Adalah pigmen yang berwarna ungu, biru
atau merah. Warna yang disebabkan oleh adanya antosianin dipengaruhi oleh:
konsentrasi, pH dari media, dan adanya pigmen lain. Konsentrasi antosianin yang
rendah menyebabkan warna tidak merah melainkan ungu. Apabila konsentrasinya
sangat tinggi maka warnanya ungu tua atau malahan menjadi hitam, misalnya pada
kedelai hitam.
Pengaruh pH media pada antosianin
sangat besar terutama dalam penentuan warnanya. Umumnya pada pH rendah
antosianin berwarna merah, pada pH netral berwarna biru pada pH tinggi berwarna
putih. Adanya pigmen lain sering menutupi warna yang disebabkan oleh antosianin.
Hampir semua daun berwarna hijau karena kandungan klorofil yang tinggi,
meskipun sebenarnya pigmen lain pun ada, termasuk antosianin. Perubahan warna
pada daun karena adanya degradasi pigmen klorofil, sehingga warna dari
pigmen-pigmen lain muncul.
Di samping itu adanya ion logam akan
diikat oleh antosianin, misalnya ion Al, akan berwarna biru. Adanya gugus asli
dalam molekul antosianin dapat menentukan warna dari antosianin, di mana
antosianin akan berubah dari merah menjadi biru.
b. Anthoksantin
Anthoksantin adalah pigmen berwarna
kuning atau putih dan biasanya terdapat dalam sayuran yang berwarna putih
misalnya kentang atau bawang. Antoksantin sangat peka terhadap perubahan pH.
Sebagai contoh misalnya jika kentang atau bawang putih di dalam larutan dengan
pH 8 atau lebih, maka warna bahan tersebut berubah menjadi kuning karena
terbentuknya senyawa kalkon. Tetapi jika di dalam larutan dengan pH 6 atau
kurang, warnanya akan menjadi lebih putih atau tidak berwarna.
c. Tanin
Tanin adalah pigmen yang tidak
berwarna dan terdiri dari katekin dan leukoantosianin. Tanin tidak banyak
terdapat di dalam sayuran, tetapi banyak terdapat di dalam buah-buahan misalnya
pada salak, anggur, pisang, dan sebagainya.
Komentar
Posting Komentar